Media
massa semakin terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Media
massa yang awalnya berbentuk cetak (koran, majalah) mulai berkembang menjadi
media elektronik (tv, radio) hingga terus berkembang memasuk ranah media
digital seperti saat ini. Media terus berkembang, sehingga mau tidak mau para
calon pekerja media, terutama para mahasiswa jurnalistik juga harus ikut
berkembang dan siap dalam menghadapi perkembangan zaman yang cepat berubah.
Untuk itu diadakan kunjungan media ke Gedung Graha Pena, Padang Ekspres Group,
yang telah diadakan pada Senin (18/09/2017).
Dalam
kunjungan media kali ini mahasiswa saling berdiskusi terkait dengan media
cetak, media televisi maupun media online dengan para pemateri yang telah
berpengalaman dalam bidang jurnalistik. Dalam materinya, Nofal, wakil pemimpin
redaksi Padang TV mengatakan bahwa, media art pada dasarnya merupakan strategi
kreatif yang cara pengaplikasiannya tergantung pada media komunikasi yang
digunakan. Pengaplikasian strategi yang digunakan pada media tv dan media cetak
tentu berbeda. Namun jurnalistik pada dasarnya sama pada media komunikasi
manapun. Strategi yang digunakan juga pada dasarnya sama, kita (para pelaku
media) harus bisa kreatif dan berbeda dengan media lain. Dari sanalah kita
dapat bertahan dalam industri media yang saat ini sangat rapuh dan bersaing
ketat. Art yang dimaksud adalah strategi kreatif yang kita lakukan.
Padang
TV sebagai media televisi lokal mepunyai strategi untuk menarik minat
penontonnya, yaitu dengan mendendangkan lagu-lagu minang populer yang tidak
ditayangkan pada televisi nasional. Art lainnya yang dilakukan pada media
televisi salah satunya adalah kelihaian yang dimiliki kameramen agar gambar
yang dihasilkan bagus dan menarik minat penonton untuk menonton televisi lokal. Inovasi dan kreatifitas merupakan prinsip
yang harus dipegang dalam proses produksi program televisi.
Walaupun
mempunyai berita yang sama, art pada media cetak dan media online berbeda. Pada
media online, isi berita Padang Ekspres merupakan berita yang telah diterbitkan
pada koran sebelumya. Hal ini dilakukan Padang Ekspres Grup agar koran tidak
ditinggal oleh pembacanya. Isi berita pada media online dibuat lebih pendek,
tidak sedalam yang disajikan pada koran. Tandri Eka Putra, pemimpin redaksi
Padang.co dalam materinya mengatakan bahwa minat baca koran di Sumatra Barat
masih tinggi, sehingga masa depan media cetak masih ada harapan. Selain itu
perbedaan antara media cetak dengan media digital terletak pada kebenarannnya.
Kebenaran pada media digital bukanlah kebenaran hakiki. Maksudnya, kebenaran
yang disajikan merupakan kebenaran yang disajikan pada saat itu, pada saat berita
dibagikan kepada masyarakat secara digital.
Apabila media online
menekankan art nya pada berita penting yang dibutuhkan masyarakat dan bisa cepat disebar, art pada media cetak lebih
mengedepankan berita menarik dibandingkan pada berita penting. Karena pada
dasarnya penulisan berita dilakukan agar dapat dibaca. Hal ini disebutkan oleh
Ganda, redaktur koran Padang Ekspres bagian Metropolis dan Opini. Maka
prioritas tulisan yang dipilih apabila mengirimkan tulisan kepada media cetak
haruslah berita ataupun opini yang mempunyai kedekatan, mempunyai dampak dan
keunikan. Berbeda dengan media online yang bisa terlihat lansung jumlah
pembacanya, media koran harus membuat berita semenarik mungkin agar dibaca oleh
orang banyak.
Secara keseluruhan
penyajian berita baik pada media cetak, media digital maupun media televisi
saling melengkapi. Apabila menginginkan informasi secara cepat, maka gunakanlah
media digital. Namun apabila menginginkan berita yang lebih mendalam dan lebih
lengkap maka gunakan media cetak. Ketika masyarakat membutuhkan realitas dari
informasi yang didapatkan, maka masyarakat bisa mengakses televisi yang
menyajikan video beserta audio. Prinsip jurnalistik pada media komunikasi
manapun pada dasarnya sama, namun media art lah yang kemudian membedakan ketiga
media komunikasi tersebut.(Putri Noor Jehan)
0 coment�rios :
Posting Komentar